Organisasi Bisnis
Saat ini dunia bisnis semakin berkembang, dari bisnis kecil sampai
bisnis yang besar. Dalam bisnis tentunya harus ada organisasi bisnis agar lebih
efektif dan efisien dalam berbisnis lalu apa itu organisasi bisnis? mari kita
bahas lebih lanjut
Menurut wikipedia
organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi
dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi bisnis adalah radio.
Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan
keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada
masyarakat.
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan.
Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur
bisnis yang ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu
lingkungan bisnis. Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari
operasional perusahaan dan kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu
setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya
dan dampak lingkungan tersebut terhadap usahanya.
Organisasi
sangat penting dalam sebuah bisnis karena :
I. menciptakan bayangan kesuksesan untuk bisnis kita, dengan memiliki Struktur Organisasi kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang. Divisi – divisi dan posisi – posisi apa saja yang nanti akan ada bisa tergambar dengan jelas saat ini.
I. menciptakan bayangan kesuksesan untuk bisnis kita, dengan memiliki Struktur Organisasi kita telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa mendatang. Divisi – divisi dan posisi – posisi apa saja yang nanti akan ada bisa tergambar dengan jelas saat ini.
II. memudahkan pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan Struktur Organisasi kita mampu melihat bagian-bagian perusahaan mana saja yang nantinya membutuhkan SDM, Struktur Organisasi juga bisa menjadi alat pada saat kita melakukan perekrutan atau penambahan karyawan nantinya. Dengan adanya Struktur Organisasi kita akan berusaha untuk mendapatkan SDM yang berkualitas pada posisi-posisi yang saat ini masih kosong atau rangkap jabatan. Bagi karyawan Struktur Organisasi ini juga akan menjadi motivasi tersendiri untuk naik jabatan pada posisi diatasnya, tanpa Struktur Organisasi karyawan tidak/ belum mengetahui apakah ada jabatan diatas posisinya saat ini.
III. fungsi delegasi, dengan Struktur Organisasi kita bisa dengan mudah memisah fungsi delegasi antar setiap bagian pekerjaan, sekalipun rangkap jabatan masih ada setidaknya akan diketahui pada posisi mana kita sedang bekerja. Hal ini akan sangat terasa ketika kita telah memiliki karyawan, kadangkala kita melimpahkan pekerjaan pada karyawan tetapi hal itu tidak sesuai dengan lingkup pekerjaannya, sehingga hasil pekerjaan tersebut menjadi tidak maksimal, jika sejak awal kita telah menempatkan karyawan tadi pada suatu posisi tertentu dalam Struktur Organisasi maka kita bisa melihat apakah pekerjaan yang didelegasikan sudah sesuai dengan posisi dan lingkup pekerjaan karyawan tersebut. Dari Struktur Organisasi ini pula kita akan mengetahui posisi – posisi mana saja yang sudah waktunya untuk di delegasikan.
Jadi intinya organisasi bisnis harus dijalankan dan diterapkan
agar suatu bisnis dapat terus berkembang.
Makin berkembangnya suatu bisnis masalah organisasi juga semakin
berpengaruh karena bisnis yang besar juga membutuhkan pengorganisasian yang
teratur dan terarah agar bisnis tetap berjalan dengan baik.
Ada beberapa bentuk yang harus diperhatikan dalam bisnis agar
memilih pengorganisasian yang paling tepat yaitu :
1. ORGANISASI LINI/GARIS (LINE
ORGANIZATION)
Organisasi
Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki
Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :
–
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dan memilikiJumlah
karyawan yang sedikit
–
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
–
Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang &
tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
–
Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis ini biasanya
diterapkan kepada organisasi kecil yang disiplin mudah dipelihara
(dipertahankan)
Contoh
bagan Organisasi Lini :
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE
AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi
Garis dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
Organisasi Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para
staff, dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran,
saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan.
Memiliki
Ciri-ciri:
–
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
–
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
–
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
–
Jumlah karyawan banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisasi
Contoh
bagan organisasi garis dan staf :
3. ORGANISASI FUNGSIONAL
(FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Organisasi
Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun
berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki
Ciri-ciri:
–
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
–
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
–
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
–
Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
–
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Contoh
Bagan Organisasi Bentuk Fungsional :
4. ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL
(LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan
hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon
atau tingkatan.
Memiliki
Ciri-ciri:
–
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
–
Terdapat spesialisasi yang maksimal dan tidak menonjolkan perbedaan tingkatan
dalam pembagian kerja
Contoh
bagan organisasi Lini dan Fungsional :
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN
STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi
yang berbentuk lini fungsional dan staf..
Memiliki
Ciri-ciri:
–
Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
–
Jumlah karyawan banyak.
–
Mempunyai
–
unsur karyawan pokok: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan
dengan tugas bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas operasional
fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE
ORGANIZATION)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan
secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
1. Executive Committee ( Pimpinan
Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff Committee, yaitu orang –
orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki
ciri-ciri :
–
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
–
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
–
Asas musyawarah sangat ditonjolkan
–
Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
–
Biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Adapun
hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu
organisasi dapat berjalan dengan efektif.
–
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan
disini adalah untuk memahamami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan
tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta.
–
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif. · Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan
dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau
yang menjadi perhatiannnya.
–
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
–
Komunikator harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik,
misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga
tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
–
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
–
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
Thanks for reading, Semoga bisa menambah wawasan anda dan menjadi
ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat amin...
Comments
Post a Comment